Hacker dan mata-mata diam-diam menguping percakapan WhatsApp pribadi Anda?



WhatsApp dipakai lebih dari 1,3 miliar orang di seluruh dunia setiap bulannya. WhatsApp menjadi salah satu aplikasi smartphone populer saat ini.Dengan pengguna yang begitu besar, tidak mengherankan bila pelaku kejahatan cyber mencari celah untuk bisa menyadap percakapan pengguna. Dilansir Express, Sabtu (13/1/2018), periset dari Ruhr University Bochum menemukan risiko pada WhatsApp.

Dua tahun yang lalu, aplikasi obrolan menambahkan 'enkripsi end-to-end' yang dimaksudkan untuk memastikan pesan teracak sehingga hanya bisa dibaca oleh orang-orang yang ingin menerimanya.


Namun para ahli dari Universitas Ruhr Bochum di Jerman mengatakan bahwa snoopers dengan akses ke server WhatsApp berpotensi mengundang anggota baru ke obrolan orang lain, yang memungkinkan mereka untuk mendengarkan percakapan mereka. 

"Kerahasiaan kelompok ini rusak begitu anggota yang tidak diundang dapat memperoleh semua pesan baru dan membacanya," 

Paul Rosler, seorang periset Universitas Ruhr, mengatakan kepada Wired. Siapa pun yang ingin meluncur ke DM (chat pribadi) orang lain akan memerlukan akses ke server WhatsApp, yang berarti ia harus menjadi hacker yang sangat terampil, pegawai atau anggota badan intelijen.

Mereka juga harus menyembunyikan kehadiran mereka begitu mereka bergabung dalam obrolan  yang sulit, tapi mungkin tidak mungkin. WhatsApp mengatakan bahwa mereka 'dengan hati-hati melihat' kekurangan dan meyakinkan pengguna bahwa pesan terenkripsi mereka aman. 'Anggota yang ada diberitahukan saat orang baru ditambahkan ke kelompok WhatsApp,' katanya. ‘Kami membuat pesan agar pesan grup tidak dapat dikirim ke pengguna tersembunyi. Privasi dan keamanan pengguna kami sangat penting bagi WhatsApp. Itu sebabnya kami mengumpulkan sedikit informasi dan semua pesan yang dikirim ke WhatsApp bersifat end-to-end yang dienkripsi.



Dengan adanya enkripsi end-to-end, server yang telah disusupi hacker pun seharusnya tidak bisa dijebol. Artinya, dengan enkripsi hanya orang-orang yang berada dalam grup yang bisa membaca pesan whatsapp bukan orang yang mengontrol servernya.

Profesor Kriptografi Universitas Johns Hopkins Matthew Green pun meninjau hasil penelitian yang dilakukan oleh Rosler.

"Jika kamu membangun sebuah sistem di mana semua bermuara pada kepercayaan server, tentunya enkripsi end-to-end tidak akan ada gunanya," tuturnya.



Menanggapi hasil penelitian tersebut, seorang juru bicara WhatsApp menegaskan, tidak ada satu pun orang yang bisa dengan diam-diam menambahkan anggota baru ke grup tanpa diketahui anggota lain.

Hal ini karena setiap memasukkan anggota baru, semua anggota grup akan mendapatkan notifikasi bahwa seseorang baru saja bergabung ke grup mereka.

Ingin mendapatkan artikel dari Rejeki Anak Rantau tanpa membuka blog ini? Silahkan masukkan e-mail anda di kolom ini, artikel yang di post Rejeki Anak Rantau akan otomatis terkirim ke e-mail anda:

0 Response to "Hacker dan mata-mata diam-diam menguping percakapan WhatsApp pribadi Anda?"

Post a Comment